Minggu, 19 Januari 2014

Refleksi dan Resolusi Tahun 2014



Hidup selalu beriringan dengan sang waktu dan tanpa terasa sudah memasuki tahun 2014. Banyak harapan dan impian yang saya ingin wujudkan ditahun 2014 (tahun pemilu, kgk ada hubunganya ya. Hehe..). Banyak sebagian atau bahkan kebanyakan orang diawal tahun itu melakukan refleksi atau resolusi yang mengarah ke hal positif dan produktif. Ada pula yang melakukan intropeksi diri, yaitu apa saja yang telah dilakukan atau belum ditahun 2013 dan apa yang kurang atau harus diperbaiki serta apa yang belum dilakukan ditahun 2014 ini. Di tahun ini pula saya genap berusia 26 tahun (udah tua juga ya, hehe..) dan pastinya saya ingin melakukan hal-hal yang bermanfaat buat diri pribadi dan orang lain. 

Memang awal tahun adalah waktu yang tepat untuk menyusun rencana yang berserakan di otak namun jangan hanya wacana melainkan harus beraksi (seperi lagu Kotak. hehe..). Biasanya bulan pertama tahun baru semangat masih menggebu-gebu bahkan liar. Namun itu semua harus terus di pompa hingga bulan ke 12 sehingga segala keinginan dan impian harus terwujud dengan maksimal.  Mungkin ketika semangat itu mulai kendur, maka lihatlah impian-impian itu niscaya semangat itu akan kembali terpompa dengan sendirinya atau lihat seandainya impian itu terwujud maka maka orang sekitarnya agar merasa bangga dan senang.  

Adapun rencana besar saya yang harus terealisasi di tahun ini seperti: membuka usaha atau bisnis, sukses dalam hal berkarya (ngeband,penulis lagu), sukses dalam menuntut ilmu dan pastinya harus lebih religius dalam hal spritual. Memang harus diakui bahwa waktu itu seakan berlari ketika kita hanya diam tak melakukan aktivitas, namun sesungguhnya waktu tetap berjalan seperti apa adannya tanpa ia berlari atau tidak. Harus dari kita yang bisa mengatur waktu agar rencana dan keinginan kita tercapai dan jangan lupa pula libatkan Allah SWT pasti semua akan dimudahkan dan dilancarkan (Aamiin).

Banyak petuah orang bijak yang mengatakan bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini, yang pada intinya detik demi detik, waktu demi waktu, hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun harus lebih baik. Tak hanya itu, banyak orang hebat yang bisa memanfaatkan waktu dalam sehari 24 jam sehari itu untuk menghasilkan sebuah penemuan atau karya yang hingga kini bisa dinikmati oleh banyak orang dan pastinya pahalanya selalu mengalir karena bermanfaat buat orang banyak. Menjadi pribadi hebat itu pasti membutuhkan proses namun itulah pembelajaran hidup yang nyata dan fakta. Berhasil dan gagal adalah dua pilihan yang tak terpisahkan. Ketika berhasil maka harus bersukur dan meningkatkan keberhasilan tersebut. Namun bila gagal, mencoba lagi dan tetap mencoba lagi hingga menemukan kata berhasil dari mulut mu itu. Ada yang berkata kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda dan itu bener bila ia melakukanya terus menerus hingga berhasil dan sukses. Karena di dalam sebuah ayat suci pun tertulis bahwa “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum mereka berusaha merubahnya sendiri”. Dari ayat tersebut saya mencoba menganalis dari sudut pandang pendapat pribadi,  intinya setiap individu punya hak untuk sukses dan berhasil tinggal individu itu saja yang menjalaninya. Mau sukses atau sebaliknya? Dalam hal kehidupan pun harus terus bermimpi dan selalu berusaha untuk meraih mimpi itu dengan berusaha sekuat tenaga tanpa melupakan doa. Tak ada segala sesuatu yang sia-sia bila dilakukan dengan sepenuh hati dan ikhlas. Cepat atau lambat pasti akan merasakan dampaknya dan itu merupakan harmoni kehidupan.

Dari tulisan iseng saya diatas, semoga bisa merefleksikan dan meresolusikan tahun 2014 ini menjadi tahun kesuksesan dalam segala hal termasuk jodoh, walaupun tahun tidak termasuk dalam rencana tapi tetap dalam lantunan doa dan usaha. Aamiin

@iqbalsaputra_20

19Januari 2014


Rabu, 08 Januari 2014

Transformasi Vokalis dan Personil band Era Millennium



Di era millennium ini banyak sekali bermunculan band-band baru yang mencoba meramaikan industri musik Indonesia. Mereka itu berasal dari berbagai daerah kota besar di Indonesia. Di era awal tahun 2000-an siapa yang tak kenal band sejuta kopi seperti Sheila On 7, lalu disusul dengan Padi, Jamrud, Dewa, dan yang terakhir cukup fenomenal Peterpan. Tidak berhenti disitu saja, banyak pula band yang meraup sukses di indutri musik tanah air, seperti: Ungu, Samsons, Radja, Nidji, Ada Band, Kerispatih, Drive, Cokelat, Gigi, Garasi, Naif, Slank, Boomerang, Kotak, Naff, The Titans dan masih banyak lagi. Band-band itu semua mencoba melakukan eksistensi dengan berbagai macam cara seperti mengeluarkan album ataupun mangung diberbagai tempat, baik itu off air ataupun on air.  Tidak dari sebagian mereka berhasil menjaga kekompakan atau keutuhan personil band sedari awal berdiri. Adapun dari sebagian band tersebut telah melakukan transformasi vokalis atau pun pergantian personil.

Dari sekian banyak band yang penulis sebutkan diatas hanya band Padi yang masih menjaga keutuhan personilnya hingga kini. Band yang berdiri tahun 1997 ini memiliki personil sebagai berikut : Fadly (Vokal), Piyu (Gitar), Ari (Gitar), Rindra (Bass), Yoyo (Drum). Memang diakui bahwa band tersebut sedang mengalami fase vakum yang cukup lama sekitar 3 tahunan lebih, namun mereka bersepakat belum memutuskan bubar atau pun salah personilnya keluar. Selagi vakum mereka berlima tetap berkarya dalam jalur musik walaupun tidak bersama-sama. Fadly, Yoyo, Rindra, dan Ari membentuk sebuah side project band yang bernama Musikimia. Dalam hal ini hanya Fadly, Yoyo dan Rindra saja yang menajdi personilnya, sedangkan Ari menjadi Manager. Piyu sendiri lagi sibuk menggarap album Solo dan film.

Band kedua yang hingga kini masih utuh adalah Nidji, walaupun usia band Nidji terbilang lebih muda ketimbang Padi. Nidji berdiri tahun 2003 dengan 6 personil diantaranya: Giring (Vokal), Rama (Gitar), Ariel (Gitar), Andro (Bass), Andri (Drum), dan Randi (Keyboard). Sudah banyak prestasi yang diukir Giring Cs di belantika musik Indonesia. Bahkan mereka pun mencoba peruntungan ke negera tetangga dengan mengeluarkan album berbahasa Inggris.

 Band ketiga yang personilnya masih utuh adalah J-Rocks. Band yang digawangi empat pemuda yaitu: Imam (Vokal+Ryhtem Guitar), Sony (Lead Gitar), Wima (Bass) dan Anton (Drum). Mereka itu terbentuk ditahun 2003 dan ditahun itu juga mereka berhasil menjadi juara pertama dalam ajang kompetisi band. Memang diawal kemunculannya ada sentimen kecil yang menyebut nama band mereka itu seperti layaknya aliran musik. Namun mereka “Must Go On” dan terbukti telah menghasilkan karya yang bisa dinikmati oleh penikmat musik Indonesia, tidak lupa juga penghargaan pun telah mereka dapati dengan kerja keras.

Dari ketiga band diatas hanya Padi yang mengalami vakum. Namun kekompakan untuk tidak bubar, mengundurkan diri atau mengganti personil perlu diapresiasikan oleh ketiga band tersebut. Memang tidak mudah menyatukan beberapa pikiran, ide atau gagasan. Namun bilamana ada tekad yang kuat untuk solid pasti ada jalannya dan itu bisa terbukti.  

Kemudian dari sekian banyak band diatas, ada sebagaian dari band tersebut yang sudah mengganti vokalis. Di antaranya Samsons, Cokelat, Ada Band, Dewa, Keripatih, Garasi, Naff, Drive, Edane, BIP, Boomerang, Kapten, dan Kotak. Memang dengan hadirnya vokalis baru tersebut pastinya memberi warna baru kepada penikmat musik Indonesia, namun tidak sedikit dari band tersebut malah “galau atau kurang mendapat respon posotif bagi penikmat musik. Sekalipun band tersebut berpendapat bahwa dengan mendapat respon baik itu postif dan negatif berarti mereka telah berhasil memberi warna baru bagi band mereka. Memang untuk mengganti karekter sebuah vokalis di band itu bukan pekerjaan yang mudah. Para fans mereka pun sudah terbiasa dengan vokalis sebelumnya, yang mereka nilai vokalis sebelumnya lebih baik. Namun ada ada juga fans yang menilai vokalis band baru tersebut bagus namun kembali lagi keselara masing-masing penikmat musik Indonesia.

Penulis akan sedikit menilai berdasarkan jumlah penjualan album yang mereka memiliki dengan vokalis terbaru. Pertama, Dewa, siapa yang tak kenal band asal Surabaya ini? Awalnya band ini berdiri tahun 1986. Di tahun 1990-an awal band ini gawangi oleh Arie Lasso sebagai vokalis. Arie Lasso memiliki karekter vokalis yang cukup kuat dieranya dan hingga kini pun ia menjadi salah vokalis terbaik di Indonesia. Di Album Pandawa Lima yang merupakan album ke-4 Dewa 19 merupakan album terakhir bagi Arie Lasso bersama Dewa 19 dikarenakan ia ketergantungan obat-obat terlarang dan terpaksa dikeluarkan. Setelah itu diawal tahun 2000 Dewa melakukan transformasi vokalis dengan merekrut Elfonda Michel atau yang biasa dikenal Once. Di tahun yang sama juga mereka mengelurkan album bernama Bintang Lima dan berhasil sukses dengan penjualan album sebanyak 1,7 juta keping. Sebagain orang pesimis Dewa bisa mengulang sukses ketika bersama Arie Lasso namun itu terbantahkan ketika mereka sukses dan mendapat berbagai penghargaan dengan vokalis Once. Di saat sekarang ini Dewa mulai menemukan titik nadir terakhir yakni dengan keluarnya Once dari personil Dewa dengan alasan Dewa sudah tidak produktif lagi mengeluarkan album dan manggung. Masing-masing personilnya sibuk dengan project musik sehingga Dewa sedikit terbengkalai.

Kemudian band yang kedua adalah Ada Band. Ada band terbentuk di tahun 1996 dengan formasi: Baim (Vokal+Gitar), Iso (Keyboard+Backing Vokal), Krisna (Piano/Keyboard), Dika (Bass) dan Eel  (Drum). Di band ini karekter vokal Baim sangat khas dan kuat, tidak hanya itu jarang sekali diera itu vokalis merangkap sebagai gitaris utama. Ada band pun mendapat sambutan hangat oleh penikmat musik dikala itu dan mereka pun salah band rock Indonesia yang terbaik. Memang personil Ada Band ini sering gonta-ganti personil tapi kendali vokal masih tetap di pegang Baim. Namun di tahun 2003 terjadi perubahan pada personil Ada Band yang cukup mencolok yaitu keluarnya Baim dan diganti oleh Donnie sebagai vokalis Ada Band. Namun Donnie disini tidak merangkap sebagai gitaris. Posisi gitar diisi oleh Marshall yang sebelumnya menjadi gitaris Dr.Pm. Seperti diketahui juga bahwa Dr.Pm sudah menggati vokalis yang awalnya Piere lalu kemudia Edwin Maroon dan terakhir Abun. Kembali ke Ada Band, debut album pertama dengan vokalis baru dengan judul album Metamorphosis. Di Album tersebut mereka meraup kesuksesan dan berhasil melakukan perubahan konsep musik dengan format vokalis baru.
Namun ada juga band yang ketika mengganti vokalis baru, penjualan album atau masyarakat kurang terbiasa dengan vokalis baru. Seperti ketika Cokelat mengganti vokalis yang awalnya Kikan, lalu diganti Sarah dengan terahir Jackline. Ada juga Kerispatih yang masyarakat sudah sangat mengenal karekter vokal Sammy harus diganti dengan Fandi dengan alasan Sammy tersangdung masalah narkoba. Kemudian Edane yang rajin gonta-ganti vokalis mulai dari Eki Lamoh, Heri Barata, Trison, Robby Matulandi, dan terakhir kini Ervin. Harus diakui bahwa leader band ini adalah Eet Sjahranie yang dulunya adalah gitaris GodBless. Jadi komandonya ada ditangan Eet, walaupun formatnya adalah sebuah band. Lalu ada Naff yang dulunya dikatakan mirip dengan Padi (mungkin karena vokalisnya sama-sama orang Makasar), Adi, harus keluar dari band yang membesarkan namanya karena alasan sudah tidak cocok lagi dengan teman-teman Naff dalam hal bermusik. Kemudian Adi diganti oleh Arda, yang merupakan salah satu peserta diajang “Indonesia Idol”. Memang sangat disayangkan ketika Adi harus mengundurkan diri, padahal dialah salah satu pendiri band ini. Ada sesuatu yang unik ketika Garasi memutuskan untuk memilih vokalis laki-laki yang sebelumnya wanita, Ayu Ratna. Alasan Ayu Ratna mengundurkan diri karena ia mau bersolo karier dan posisinya diganti oleh Higin Ayuga. Adapun Vokalis yang comeback ke Band lamanya yaitu Jamrud dengan Krisyanto dan Kapten dengan Zaky. Mungkin mereka menyadari bahwa kembali ke band lama itu merupakan awal kesuksesan kembali.  Dari sekian banyak band yang mengganti vokalis pasti ada perubahan yang mendasar baik dari segi musik ataupun lainnya. 
Bagi para band yang mengganti vokalis atau personil lainnya dengan alasan tertentu, baik itu sudah tak se-visi lagi atau masalah lainnya yang membuat mereka harus bongkar pasang personil. Dari semua pergantian tersebut, pastinya band-band itu ingin mengidentitaskan sebuah perubahan yang tujuannya adalah eksistensi sehingga bisa dikenal di belantika musik Indonesia. Sekalipun harus ada gesekan ego tertentu yang membuat patner band jadi berganti.  
 MAJULAH MUSIK INDONESIA !! 

(8Januari 2014)