Di
era millennium ini banyak sekali bermunculan band-band baru yang mencoba
meramaikan industri musik Indonesia. Mereka itu berasal dari berbagai daerah
kota besar di Indonesia. Di era awal tahun 2000-an siapa yang tak kenal band
sejuta kopi seperti Sheila On 7, lalu disusul dengan Padi, Jamrud, Dewa, dan
yang terakhir cukup fenomenal Peterpan. Tidak berhenti disitu saja, banyak pula
band yang meraup sukses di indutri musik tanah air, seperti: Ungu, Samsons,
Radja, Nidji, Ada Band, Kerispatih, Drive, Cokelat, Gigi, Garasi, Naif, Slank, Boomerang, Kotak, Naff, The Titans dan masih banyak lagi. Band-band itu semua mencoba
melakukan eksistensi dengan berbagai macam cara seperti mengeluarkan album
ataupun mangung diberbagai tempat, baik itu off
air ataupun on air. Tidak dari sebagian mereka berhasil menjaga
kekompakan atau keutuhan personil band sedari awal berdiri. Adapun dari sebagian band tersebut telah melakukan transformasi vokalis atau pun pergantian
personil.
Dari
sekian banyak band yang penulis sebutkan diatas hanya band Padi yang masih
menjaga keutuhan personilnya hingga kini. Band yang berdiri tahun 1997 ini
memiliki personil sebagai berikut : Fadly (Vokal), Piyu (Gitar), Ari (Gitar),
Rindra (Bass), Yoyo (Drum). Memang diakui bahwa band tersebut sedang mengalami
fase vakum yang cukup lama sekitar 3 tahunan lebih, namun mereka bersepakat
belum memutuskan bubar atau pun salah personilnya keluar. Selagi vakum mereka
berlima tetap berkarya dalam jalur musik walaupun tidak bersama-sama. Fadly,
Yoyo, Rindra, dan Ari membentuk sebuah side project band yang bernama
Musikimia. Dalam hal ini hanya Fadly, Yoyo dan Rindra saja yang menajdi
personilnya, sedangkan Ari menjadi Manager. Piyu sendiri lagi sibuk menggarap
album Solo dan film.
Band
kedua yang hingga kini masih utuh adalah Nidji, walaupun usia band Nidji
terbilang lebih muda ketimbang Padi. Nidji berdiri tahun 2003 dengan 6 personil
diantaranya: Giring (Vokal), Rama (Gitar), Ariel (Gitar), Andro (Bass), Andri
(Drum), dan Randi (Keyboard). Sudah banyak prestasi yang diukir Giring Cs di
belantika musik Indonesia. Bahkan mereka pun mencoba peruntungan ke negera
tetangga dengan mengeluarkan album berbahasa Inggris.
Band ketiga yang personilnya masih utuh adalah
J-Rocks. Band yang digawangi empat pemuda yaitu: Imam (Vokal+Ryhtem Guitar),
Sony (Lead Gitar), Wima (Bass) dan Anton (Drum). Mereka itu terbentuk ditahun
2003 dan ditahun itu juga mereka berhasil menjadi juara pertama dalam ajang
kompetisi band. Memang diawal kemunculannya ada sentimen kecil yang menyebut
nama band mereka itu seperti layaknya aliran musik. Namun mereka “Must Go On” dan terbukti telah
menghasilkan karya yang bisa dinikmati oleh penikmat musik Indonesia, tidak
lupa juga penghargaan pun telah mereka dapati dengan kerja keras.
Dari
ketiga band diatas hanya Padi yang mengalami vakum. Namun kekompakan untuk
tidak bubar, mengundurkan diri atau mengganti personil perlu diapresiasikan
oleh ketiga band tersebut. Memang tidak mudah menyatukan beberapa pikiran, ide
atau gagasan. Namun bilamana ada tekad yang kuat untuk solid pasti ada jalannya
dan itu bisa terbukti.
Kemudian
dari sekian banyak band diatas, ada sebagaian dari band tersebut yang sudah
mengganti vokalis. Di antaranya Samsons, Cokelat, Ada Band, Dewa, Keripatih,
Garasi, Naff, Drive, Edane, BIP, Boomerang, Kapten, dan Kotak. Memang dengan hadirnya vokalis baru
tersebut pastinya memberi warna baru kepada penikmat musik Indonesia, namun
tidak sedikit dari band tersebut malah “galau atau kurang mendapat respon
posotif bagi penikmat musik. Sekalipun band tersebut berpendapat bahwa dengan
mendapat respon baik itu postif dan negatif berarti mereka telah berhasil
memberi warna baru bagi band mereka. Memang untuk mengganti karekter sebuah
vokalis di band itu bukan pekerjaan yang mudah. Para fans mereka pun sudah
terbiasa dengan vokalis sebelumnya, yang mereka nilai vokalis sebelumnya lebih
baik. Namun ada ada juga fans yang menilai vokalis band baru tersebut bagus
namun kembali lagi keselara masing-masing penikmat musik Indonesia.
Penulis
akan sedikit menilai berdasarkan jumlah penjualan album yang mereka memiliki dengan vokalis
terbaru. Pertama, Dewa, siapa yang tak kenal band asal Surabaya ini? Awalnya
band ini berdiri tahun 1986. Di tahun 1990-an awal band ini gawangi oleh Arie
Lasso sebagai vokalis. Arie Lasso memiliki karekter vokalis yang cukup kuat
dieranya dan hingga kini pun ia menjadi salah vokalis terbaik di Indonesia. Di
Album Pandawa Lima yang merupakan album ke-4 Dewa 19 merupakan album terakhir
bagi Arie Lasso bersama Dewa 19 dikarenakan ia ketergantungan obat-obat
terlarang dan terpaksa dikeluarkan. Setelah itu diawal tahun 2000 Dewa
melakukan transformasi vokalis dengan merekrut Elfonda Michel atau yang biasa
dikenal Once. Di tahun yang sama juga mereka mengelurkan album bernama Bintang
Lima dan berhasil sukses dengan penjualan album sebanyak 1,7 juta keping.
Sebagain orang pesimis Dewa bisa mengulang sukses ketika bersama Arie Lasso
namun itu terbantahkan ketika mereka sukses dan mendapat berbagai penghargaan
dengan vokalis Once. Di saat sekarang ini Dewa mulai menemukan titik nadir
terakhir yakni dengan keluarnya Once dari personil Dewa dengan alasan Dewa
sudah tidak produktif lagi mengeluarkan album dan manggung. Masing-masing
personilnya sibuk dengan project musik sehingga Dewa sedikit terbengkalai.
Kemudian
band yang kedua adalah Ada Band. Ada band terbentuk di tahun 1996 dengan
formasi: Baim (Vokal+Gitar), Iso (Keyboard+Backing Vokal), Krisna
(Piano/Keyboard), Dika (Bass) dan Eel
(Drum). Di band ini karekter vokal Baim sangat khas dan kuat, tidak
hanya itu jarang sekali diera itu vokalis merangkap sebagai gitaris utama. Ada
band pun mendapat sambutan hangat oleh penikmat musik dikala itu dan mereka pun
salah band rock Indonesia yang terbaik. Memang personil Ada Band ini sering gonta-ganti
personil tapi kendali vokal masih tetap di pegang Baim. Namun di tahun 2003
terjadi perubahan pada personil Ada Band yang cukup mencolok yaitu keluarnya
Baim dan diganti oleh Donnie sebagai vokalis Ada Band. Namun Donnie disini
tidak merangkap sebagai gitaris. Posisi gitar diisi oleh Marshall yang
sebelumnya menjadi gitaris Dr.Pm. Seperti diketahui juga bahwa Dr.Pm sudah
menggati vokalis yang awalnya Piere lalu kemudia Edwin Maroon dan terakhir
Abun. Kembali ke Ada Band, debut album pertama dengan vokalis baru dengan judul
album Metamorphosis. Di Album
tersebut mereka meraup kesuksesan dan berhasil melakukan perubahan konsep musik
dengan format vokalis baru.
Namun
ada juga band yang ketika mengganti vokalis baru, penjualan album atau
masyarakat kurang terbiasa dengan vokalis baru. Seperti ketika Cokelat
mengganti vokalis yang awalnya Kikan, lalu diganti Sarah dengan terahir
Jackline. Ada juga Kerispatih yang masyarakat sudah sangat mengenal karekter
vokal Sammy harus diganti dengan Fandi dengan alasan Sammy tersangdung masalah
narkoba. Kemudian Edane yang rajin gonta-ganti vokalis mulai dari Eki Lamoh,
Heri Barata, Trison, Robby Matulandi, dan terakhir kini Ervin. Harus diakui
bahwa leader band ini adalah Eet Sjahranie
yang dulunya adalah gitaris GodBless. Jadi komandonya ada ditangan Eet,
walaupun formatnya adalah sebuah band. Lalu ada Naff yang dulunya dikatakan
mirip dengan Padi (mungkin karena vokalisnya sama-sama orang Makasar), Adi,
harus keluar dari band yang membesarkan namanya karena alasan sudah tidak cocok
lagi dengan teman-teman Naff dalam hal bermusik. Kemudian Adi diganti oleh
Arda, yang merupakan salah satu peserta diajang “Indonesia Idol”. Memang sangat
disayangkan ketika Adi harus mengundurkan diri, padahal dialah salah satu
pendiri band ini. Ada sesuatu yang unik ketika Garasi memutuskan untuk memilih
vokalis laki-laki yang sebelumnya wanita, Ayu Ratna. Alasan Ayu Ratna mengundurkan
diri karena ia mau bersolo karier dan posisinya diganti oleh Higin Ayuga. Adapun Vokalis yang comeback ke Band lamanya yaitu Jamrud dengan Krisyanto dan Kapten dengan Zaky. Mungkin mereka menyadari bahwa kembali ke band lama itu merupakan awal kesuksesan kembali. Dari sekian banyak band yang mengganti vokalis pasti ada perubahan yang mendasar baik dari segi musik ataupun lainnya.
Bagi para band yang mengganti vokalis atau personil lainnya dengan alasan tertentu, baik
itu sudah tak se-visi lagi atau masalah lainnya yang membuat mereka harus bongkar pasang personil. Dari semua pergantian tersebut, pastinya band-band itu
ingin mengidentitaskan sebuah perubahan yang tujuannya adalah eksistensi sehingga
bisa dikenal di belantika musik Indonesia. Sekalipun harus ada gesekan ego
tertentu yang membuat patner band jadi berganti.
MAJULAH MUSIK INDONESIA !!
(8Januari 2014)