Senin, 28 Juli 2014

Meraih Hari Kemenangan di Hari Nan Fitri


Hari kemenangan telah tiba, ribuan bahkan milyaran umat muslim merayakan hari kemenangan. Di mana tanggal 1 Syawal merupakan hari kemenangan umat muslim setelah melawan rasa haus, lapar, egois, dengki, hasut dan hawa nafsu lain di bulan suci Ramadhan. Tidak hanya itu kita dituntut untuk bisa menjalankan ibadah seperti: puasa, salat tarawih, infak, sedekah, zakat dan lain sebagainya agar mendapat predikat manusia bertaqwa. Di bulan ramadhan pun manusia digembleng untuk bisa meningkatkan kesolehan sosial antar sesama umat manusia. Bagi manusia yang berhasil melakukan hal-hal tersebut maka ia benar-benar merasakan hari kemenangan yang hakikih. Ia merasa bahwa bulan ramadhan adalah bulan pembelajaran karakter yang berorientasi positif untuk menghadapi sebelas bulan berikutnya. Namun bagi yang tidak melakukan ritual ibadah puasa atau pun lainnya, sesungguhnya ia merasakan kekosongan hati disaat orang lain bersuka cita menyambut hari nan fitri tersebut.
Puasa bulan ramadhan melatih kita untuk hidup sehat karena pola makan kita diatur. Di mana saat dini hari kita bangun untuk menjalankan sahur, kemudian disaat berbuka pun kita dianjurkan memakan atau meminum yang manis agar energi kita mulai stabil setelah seharian tak minum dan makan. Di bulan suci ramadhan pun proses pencernaan kita sejenak diistirahatkan sejenak di siang hari. Biasanya diluar bulan puasa kita selalu makan di siang hari sehingga perut kita selalu terisi makanan. Tidak hanya itu, bulan ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga, baik itu disaat sahur, berbuka puasa dan salat berjamaah. Kita jadi sering menghabiskan waktu bersama sanak keluarga tanpa melupakan aktivitas kita sehari-hari.
Di akhir ramadhan pun umat muslim diwajibkan membayar zakat untuk diberikan kepada para mustahik (fakir miskin) guna meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan disaat hari raya tiba. Semoga dengan kita melakukan ibadah selama dibulan ramadhan, menunaikan zakat fitrah dan salat Ied serta bermaaf-mafan kita merayakan kemenangan dengan balutan suci kembali seperti bayi yang baru lahir. Mari kita sambut hari kemenangan dengan sukacita bersama keluarga tercinta. Taqoballoohu Minna Waminkum Siyaa Mana Wasiyaa Makum. Mohon Maaf lahir Batin. Selamat Merayakan Hari Kemenangan Idul Fitri 1 Syawal 1435 H. 

Minggu, 01 Juni 2014

Anak Metal Masuk Ruang Mainstream



Acara realty show Indonesia Idol 2014 sudah berakhir sekitar satu minggu. Di ajang tersebut telah menghadirkan Nowela sebagai Juara 1 kemudian Husein Alatas Juara 2. Kedua kontestan tersebut telah menyingkirkan hampir 2500 peserta dan itu prestasi luar biasa. Dalam hal ini saya ingin menulis sesuatu yang saya ketahui dan bisa dipastikan ini adalah sebuah pengamatan. Di antara kedua kontestan tersebut ada yang saya kenal yaitu, Husein Alatas (runner-up Indonesia Idol 2014). Saya mengenal Husein, sapaan akrabnya habib (biasanya saya mangilnya begitu, hehe) itu waktu saya lulus SMA. Ternyata dia itu ade kelas saya waktu sekolah berseragam putih abu-abu dan saya belum mengenal dia. Baru ketika saya lulus SMA di tahun 2006 saya mengenal dia melalui salah seorang guru fisika. Di tahun tersebut saya bersama teman-teman membentuk sebuah band bernama Profile Band, Husein sebagai vokalis. Kami sempat membuat single lagu dan itu perdana bagi kami untuk proses recording lagu. Karya yang kami buat jauh dari kesan Husein sekarang yang metal. Kami buat lagu nge-pop dan itu durasi lagunya cukup lama sekitar 5 menit. Tak berselang lama setelah proses lagu, Profile pun akhirnya bubar karena Husein ikut sebuah audisi band yang di produseri oleh Pak Log Zhelebour yang bernama Log Guns. Namun perteman dan persahabatan kami masih terjalin dengan baik walaupun Anis (nama di Log Guns) bersama band barunya itu. Namun sangat disayangkan Log Guns akhirnya harus bubar ditempat. Selepas dari Log Guns, yang saya denger Husein pernah ngeband juga bersama: Invictus dan Wolfgans dengan posisi sama yaitu vokalis. Setelah malang melintang di dunia musik akhirnya Husein membuat band yang bergenre Metal bersama Children Of Gaza.

Saya tak menyangka Husein ikut audisi Indonesia Idol 2014. Saya pun tahu kalau dia ikut audisi itu dari teman kampusnya saya yang men-share di facebook. Ada satu hal yang saya kaget ketika Husein audisi didepan para dewan juri sekelas Ahamad Dhani, dia mencoba mengeluarkan teknik yang tak lazim dilakukan oleh para kontestas. Dia mengeluarkan teknik suara yang cukup unik dan itu biasa dilakukan oleh para vokalis metal. Saya langsung berpikir anak metal pun bisa masuk tv mainstream dan terlebih lagi Husein masuk grand final bersaing dengan penyanyi wanita yang cukup berkakter seperti Noewala. Memang Husein pernah mengalami zona ketika terbawah namun dengan tekadnya yang ingin belajar dan terus belajar akhirnya, ia berhasil memberikan pembuktian bahwa musik metal itu layak dan patut diperhitungkan di ruang mainstream industri music Indonesia.

Memang kita masyarakat Indonesia jarang sekali melihat ataupun mendengar musik metal ataupun suara scream dan grol tampil dilayar kaca. Penikmat musik seakan-akan dikonstruksikan bahwa musik metal tak pantas tampil diruang publik seperti televisi. Padahal musik metal merupakan penikmat musik terbanyak kedua setelah Amerika Serikat. Namun kurangnya ekspos media membuat musik metal semakin menjadi musik bawah tanah (underground) atau hanya musik minoritas. Husein adalah pendobrak musik metal yang berani muncul di ruang publik dengan caranya sendiri. Ia melakukan resistensi dengan semangat indie dan originalitasnya bermusik tanpa ada intervensi atau paksaan dari luar. Hadirnya Husein di publik semakin membuat citra anak metal itu sangat berkualitas dan pastinya original dalam hal berkarya. Tak ada yang menyangka musik metal kembali dilihat, diperhatikan dan disimak oleh masyarakat Indonesia ketika acara Indonesia Idol berlangsung.

Saya pun selaku teman sangat bangga dan kagum atas prestasi yang telah diukir oleh Husein hingga kini. Apapun yang dilakukan oleh Husein si anak metal mari kita dukung, karena ia telah membuat masyarakat Indonesia terhibur akan aksi panggungnya serta suaranya yang unik. Memang dia telah kontrak dengan pihak Indonesia Idol, namun semangat indie metalnya tak akan pernah pudar. Ditunggu karya hebatmu wahai si anak metal yang kini telah masuk ruang mainstream. Tidak ada yang salah bila masuk ruang mainstream selagi ia mampu membuat sebuah karya yang original. Hidup Musik Indonesia !!!    

Rabu, 30 April 2014

Aktualisasi Buruh di Era Modernitas


Setiap tanggal 1 Mei selalu diperingatin Hari Buruh Internasional, tak terlepas juga Negera Republik Indonesia. Melalui Kepres No. 24 Tahun 2013 menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional. Ini merupakan gebrakan bagus diera kepemimpinan Presiden Susiolo Bambang Yudhoyono, karena Republik ini telah mengakui keberadaan buruh di Indonesia. Harus diakui bahwa keberadaan buruh ini mampu menopang perekonomian bangsa, walaupun sang buruh itu merasa terasing karena ia belum mampu menjadi manusia yang produktif melainkan hanya sebagai pekerja kasar pemilik modal. Buruh adalah kaum yang dikatakan tertindas oleh sang pemilik modal (kapitalis) sedangkan para pemilik modal hanya berpikir untung namun lupa akan kesejahteraan buruh.

 Saya mencoba mengingat pelajaran ketika kuliah. Di mana Karl Max membagi dua katagori kelas yakni kelas Borjuis (Pemilik Modal) dan kelas Proletar (buruh). Di kedua kelas itu sangat kontradiktif, yaitu orientasi kelas Borjuis adalah keuntungan semata kemudian kelas proletar adalah upah. Buruh itu merupakan bagian dari eksploitasi yang dilakukan oleh kapitalis, mereka menyuarakan kesejahteraan, kesamarataan dan penghapusan outsorching. Ketiga point itulah yang mereka tuntut dihari buruh ini. Iklim demokrasi yang diterapkan Indonesia sangat memungkinkan mereka melakukan demo atau menyuarakan aspirasi baik itu kepada pengatur regulasi, Negara dan para pemilik Modal (Kapitalis). Para pemilik modal itu memiliki kepentingan sehingga sangat leluasa mengendalikan pasar sehingga para buruh tak berdaya dibuatnya dan semakin terjerat dengan keterasingan dan kemiskinan. Salah satu cara untuk memutus ketidakberdayaan buruh adalah dengan melakukan revolusi total. Namun ini sangat beresiko yang bias mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi dan politik. Mungkin cara yang lebih efektif adalah berdialetika antara pemilik modal dan kaum buruh, dan Negara sebagai media control atau regulasi. Namun itu semua hanya wacana dibalik wacana dan sulit terealisasi karena pemerintah tak berdaya terhadapat para pemilik modal (Kapitalis).

Memang standar kesejateraan tiap individu itu berbeda-beda namun disini kita melihat seberapa kuat kontribusi buruh terhadapat keuntungan yang diperoleh dari pemilik modal.  Selayaknya juga para pemilik modal memberi reward terhadap para buruh. Di harapkan dengan adanya tanggal merah bagi buruh, kesejateraan mereka diperhatikan secara komprehensif mengingat keuntungan perusahaan di tangan para buruh tersebut.  Tidak hanya itu pemerintah harus mampu menjadi mediasi antara buruh dan pemilik modal ketika terjadi sebuah konflik.


 Di akhir tulisan ini, penulis mengajak para buruh untuk melakukan aktualisasi yang positif dan lebih santun tanpa merugikan fasilitas publik. Memberikan aspirasi itu dibolehkan selagi idea atau gagasanya sangat sesuai dengan konstitusi dan sebaliknya pemilik modal harus mengerti dan paham akan nilai-nilai yang tertera dalam UUD, Pancasila dan Konstitusi. Mari kita rayakan hari buruh ini dengan suka-cita. Hiduuuuup Buruh Indonesia…. Merdeka !!!! 


#Mayday 

Jumat, 14 Maret 2014

Pembunuhan Dan Hilangnya Nyawa Manusia



Manusia adalah makhluk yang sempurna, ia memiliki akal dan pikiran serta hati nurani yang tidak dimiliki oleh makluk hidup lainnya. Tidak hanya itu manusia pun derajatnya lebih tinggi di sisi Tuhan ketimbang makhluk lainnya. Seiring perkembangan zaman dan peradaban, manusia kadang khilaf atau hilang kesadaran yang selalu mengikuti hawa nafsu semata tanpa mampu mengendalikan diri. Beberapa belakang terakhir saya sering melihat, mendengar, mengamatin dan menyimak berbagai macam kasus pembunuhan antar manusia. Baik itu dilakukan secara kolektif maupun individual. Kita bisa lihat bagaimana seorang ibu membunuh anaknya, atau mantan kekasih membunuh atas dasar cemburu, perselingkuhan dan banyak kasus lain yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang ditangan pembunuh dan tak lain pembunuhnya orang terdekatnya. Dalam seminggu terahir ini pun ada kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu kepada anaknya yang masih balita di Padelarang. Ia membunuh anaknya karena ada tekanan ekonomi. Kemudian ada pembunuhan berencana yang menewaskan seorang mahasiswi yang bernama Ade Sara ditangan mantan kekasihnya dengan dibantu oleh pacarnya. Dan terakhir pembuhan ABG yang dilakukan oleh mantan kekasihnya secara terencana dan berkelompok.

Memang bila dilihat dari sejarah peradaban pembunuhan manusia pertama kali dilakukan oleh Anak Nabi Adam yang bernama Qabil terhadap Habil. Motif pembunuhan Qabil karena adanya rasa iri kepada Habil. Qabil merasa perjodohan yang dilakukan sang ayah tidak tepat karena kembarannya itu tidak secantik kembaran Habil. Dari kisah sejarah tersebut, telah menggambarkan bahwa manusia itu cenderung mengikuti hawa nafsu, iri, dan egois  tanpa mempertimbangkan sisi kepatuhan dan kepantasan. Di zaman modern pembunuhan atas dasar kecemburuan, perselingkuhan, dendam, tekanan ekonomi dan sosial mudah dilakukan. Padahal manusia tidak berhak mencabut nyawa seseorang melainkan hanya Tuhan yang berhak tapi itu manusia dengan segala kebodohannya. Ketika seseorang membunuh orang lain berarti rasa empati, simpatik, spritual dan religiusnya sudah menghilang, bahkan sudah tidak mengindahkan keberadaan Tuhan. Tingkat pendidikan seseorang pun tak menjamin ia berprilaku sepantasnya manusia bahkan manusia yang berpendidikan pun kadang lebih keci ketimbang yang tak berpendidikan tinggi.

Oleh karena itu setiap manusia harus selalu mengingat Tuhan agar terhindar dari sikap-sikap arogansi dan egois yang berakibat terbunuhnya nyawa seseorang. Tidak hanya itu, manusia modern telah sibuk dengan urusan dunia yang membuat lupa akan urusan setelah dunia ini. Terlebih lagi manusia modern ini kadang bersikap individualistik, yang hanya mementingkan kepentingan pribadi saja tanpa melihat atau menoleh ke orang yang membutuhkan. Terlepas itu semua, seharusnya manusia modern itu mampu menggunakan hati dan pikiranya untuk berbuat baik kepada sesama, karena kebaikan itu telah diajarkan atau diwariskan oleh para nenek moyang manusia. Seperti biasa, hati ini akan menolak ajaran atau anatsir buruk yang akan dilakukan oleh individu namun setelah kejadian barulah penyesalan itu tiba. Sebelum terjadi penyesalan sebaiknya manusia harus berpikir rasional dan harus meningkatkan spiritualitasnya agar mampu mengendalikan dirinya dengan sebaik mungkin.

Jadi pembunuhan dan hilangnya nyawa seseorang itu bisa terhindar jika manusia sama-sama saling menghormati, menghargai, menyayangi dan itu semua terangkum dalam sebuah kata yang namanya “Cinta”. Ketika cinta itu ternodai oleh rasa ingin membunuh atau menyakiti orang lain maka esensi cinta itu perlahan mulai pudar bahkan hilang. Cara merawat cinta itu sebaiknya libatkan nilai-nilai spiritual yang akhir dari itu semua adalah kebahagian.



#14Maret2014 Peace Love In Respect


Kamis, 27 Februari 2014

Perjalanan Kota Ke Desa Tertinggal (Kalijering)


Tahun baru 2014 sudah memasuki bulan pertama di minggu keempat. Tepatnya tanggal 24 Januari, hari kamis, saya diajak oleh saudara untuk berlibur sekaligus mencoba belajar bercocok tanam disebuah desa yang jauh dari hiruk pikuk modern. Tepatnya adalah di Desa Kalijering, Kecamatan Padureso, Kebumen, Jawa Tengah. Di Kecamatan tersebut terdapat 9 desa atau dusun yang jarak antar dusun hanya dibatas oleh jembatan kali kecil, dan itu tidak ada tulisan atau petunjuknya. Ketika saya sudah di Padureso menuju desa Kalijering, yang ada dikepala saya adalah sebuah desa yang memiliki akses jalanan yang baik dan telah ada lampu penerangan yang memadai. Namun itu semua terbantahkan ketika saya melihat langsung, dimana akses menuju kalijering itu sangat sulit, jalannya masih beralaskan tanah merah, belum dibeton, dan kanan kiri jurang. Memang bila dibandingkan dengan desa lain, Kalijering merupakan desa yang tertinggal. Masyarakat disana sangat belum bisa menikmati akses jalan dan lampu penerangan yang memadai. Pancang tiang listrik pun baru dipasang 2 bulan yang lalu berbarengan dengan pelebaran jalan. Ini menunjukan bahwa desa tersebut masih sangat jauh dari kata modern.  Di Jumat sore kami tiba di Kalijering, kami semua menurukan barang bawaan dari mobil untuk segera dimasukan ke dalam rumah, tak terkecuali motor Yamaha YT yang baru saja dibeli di Jakarta untuk inventaris berkebun.

Waktu menunjukan pukul 19.00 WIB, kami semua berkumpul di ruang tengah selepas mandi, salat magribh dan makan. Saya ikut berbincang dengan saudara-saudara disana sekalipun kadang saya kurang mengerti bahasanya, maklum mereka menyelipkan bahasa jawa dengan paduan bahasa Indonesia yang tetap berlogat jawa. Saya pun memperhatikan sekelilingnya termasuk jendela yang langsung mengarah keluar jalan begitu gelap gulita tanpa ada penerangan. Kondisi gelap dijalan sudah terbiasa bagi warga setempat, paling kalau pun mau keluar menggunakan obor atau senter, begitu kata Lek Darso, (Om-nya Yudi). Akhirnya kami semua bergegas untuk beristirahat mengingat perjalanan dari Jakarta sangat melelahkan terutama bagi supir (Mas Yudi). Malam itu merupakan pengalaman pertama saya tidur disebuah desa tertinggal. Saya tidur diluar bukan dikamar. Saya tidur bersama Mas Yudi (Sepupu) dan om Mudi dengan mengggunakan kasur yang diambil dari dalam kamar. Sedangkan Bapaknya Mas Yudi tidur di kamar. Hari semakin larut dan cuaca semakin dingin, begitulah yang saya rasakan ketika berada di atas bukit desa Kalijering. Bunyi suara jangkrik menemani kesunyian malam ini dengan ditemani separangkat smartphone untuk mencoba menengahi rasa bosan, tak lama kemudian mata terlelap dimulai dengan bait doa agar tidur ini bernilai ibadah. Akhirnya mata ini terbangun, cuaca pagi ini hujan rintik-rinting dan sangat terasa dingin menusuk ke kulit tapi itu tidak mempengaruhi aktivitas dihari sabtu pagi ini. Hari ini rencananya akan ada pemasangan parabola mengingat kami membawa TV dan asesoris parabola dari Jakarta. Siang harinya saya mencoba melihat kebun yang ada dibelakang rumah yang luasanya kurang lebih setengah hektar. Memang kondisi jalan menuju kebun sangat becek dikarenakan turunnya hujan, tapi tak mengurungkan niat saya untuk kesana. Saya  sudah menyiapkan sepatu boot jadi tidak terasa licin namun masih tetap licin sedikit. Hari demi hari saya lalui di kampung Kalijering, mulai dari menanam tanaman hingga jalan-jalan mengililingi kampung tetangga Kalijering, Kaligubuk dan itu semua saya nikmati sebagai pengalaman baru tinggal di hunian tradisional. Akhirnya saya benar-benar terjun langsung dalam proses demi proses kegiatan di desa Kalijering. Mulai dari melihat gimana caranya membuat gubuk disorong (diatas batu besar) dan menanam bibit pohon.

Tiba saatnya dihari senin[1], dimana hari itu kami berencana membuat gubung disorong (diatas batu besar). Maksud dan tujuan dibuatnya gubuk adalah untuk tempat beristirahat setelah menamam bibit atau memberi pupuk, dan tak kalah pentingnya adalah untuk melihat keindahan alam bumi Indonesia. Adapun  perlengkapan untuk membuat gubuk diantaranya: kayu pohon jati, daun pisang yang sudah dianyam dan pastinya paku dengan berbagai ukuruan. Pengerjaan gubuk ini memakan satu harian. Tidak terasa akhirnya jam menunjukan pukul 16.00 WIB dan itu bertanda pengerjaan gubuk ini pun telah selesai. Kami akhirnya bisa duduk-duduk santai digubuk sambil menantap pohon demi pohon yang ada. Hari semakin gelap dan langit pun tak menampakan cahayanya. Kami semua akhirnya menuju rumah untuk bersih-bersih, sekaligus menyiapkan santapan makan malam. Tema makan malam kali ini adalah mie instan plus nasi, seperti layaknya anak kosan tapi itulah adanya harus disukuri.

 Hari demi hari saya lalui di desa kalijering dengan rasa senang, terlebih saya merasakan ilmu baru yaitu menanam bibit Pohon Duren, Pohon Mohoni, Pohon Jati dan juga saya belajar memupuk tanaman dengan mengggunakan cemendil (pupuk kotoran kambing). Tak hanya itu saya pun belajar mencangkul walaupun tidak semahir orang-orang dikampung.  Ada sesuatu yang agak unik dan mengerikan bagi saya, yaitu ternyata dirumah yang saya tempatin itu banyak berkumpulnya tikus-tikus dan yang lebih mengerikan lagi, saya dan mas yudi melihat ular diatap. Memang rumah ini belum seperti rumah modern pada umumnya yang atapnya menggunakan triplek atau sejenisnya. Ini pengalaman saya yang cukup mengerikan ketika berada disebuah desa yang jauh dari kota besar. Saya sering menjumpai ular dan itu sangat menakutkan, namun kalau kita tidak mengganggu maka binatang itu tidak akan menyerang begitu penjelasan Mas Yudi kepada saya. Penjelasan Mas Yudi tidak serta merta membuat saya berani, rasa takut pasti ada itulah manusia. Namun saya hanya bisa berdoa kepada Allah agar saya selalu dilindungin dalam setiap langkah kaki ini. Suatu hari saya pernah ngobrol iseng bersama Lek Darso. Pembicaraan kita mengarah pada pemilu 2014. Saya mencoba menanyakan ke beliau, “kira-kira pemilu besok pilih siapa lek”, begitulah pertanyaan iseng saya. Kemudian si Lek menjawab, dia bilang kalo ada yang ngasih duit saya akan pilih dia. Dari hasil wawacara sambil lalu saya kepada Lek Darso, menyimpulkan bahwa masyarakat disana masih bisa diperalat oleh uang semata. Tapi itu bagian realita bangsa Indonesia yang lagi belajar berdemokrasi. Tidak bisa disalahkan juga Lek Darso berbicara seperti itu, ia beranggapan bahwa ia butuh uang dan bangsa ini belum bisa mencukupi uang untuk beliau hidup.

Ada hal lain yang unik di kampung tersebut, dimana ketika seseorang memiliki sebuah kendaraan sepada motor maka ada kegiatan mendoa atau selamat yang ditutup dengan jamuan makan. Memang maksud dan tujuannya baik yakni bersukur atas karunia memiliki kendaraan baru dan tradisi itu masih terus ada disana. Di setiap pagi saya selalu melihat warga membawa parit[2] dan karung untuk mengambil daun-daunan guna memberi makan ternak mereka. Warga disana sudah sangat terbiasa sekali berkebun, dimata mereka berkebun itu adalah kegiatan yang harus wajib dilakukan dan sudah turun menurun mereka lakukan. Bila dibandingkan dengan masyarakat kota sangatlah berbeda. Orang kota setiap pagi ke kantor menggunakan pakaian rapi selayaknya bos dan tiap bulannya mendapatkan uang atau gaji, namun berbeda dengan orang desa. Ia berkebun dengan pakaian sedikit kumuh namun tetap bersih dan yang terpenting ketika sore tiba mereka dapatkan daun-daunan yang cukup untuk kebutuhan ternak.

Demikian secuail cerita saya berada disebuah desa tertinggal, desa Kalijering. Ada ilmu yang saya dapatkan ketika kembali lagi ke kota besar yakni mereka menjalani hidup itu tulus apa adanya, tidak mengeluh dan pasti bekerja keras. Mereka tidak menggunakan metode pencitraan seperti para politikus yang menggunakan mengharapkan pujian atau imbalan.




[1] 27 Januari 2014
[2] Sejenis Cerurit

Minggu, 19 Januari 2014

Refleksi dan Resolusi Tahun 2014



Hidup selalu beriringan dengan sang waktu dan tanpa terasa sudah memasuki tahun 2014. Banyak harapan dan impian yang saya ingin wujudkan ditahun 2014 (tahun pemilu, kgk ada hubunganya ya. Hehe..). Banyak sebagian atau bahkan kebanyakan orang diawal tahun itu melakukan refleksi atau resolusi yang mengarah ke hal positif dan produktif. Ada pula yang melakukan intropeksi diri, yaitu apa saja yang telah dilakukan atau belum ditahun 2013 dan apa yang kurang atau harus diperbaiki serta apa yang belum dilakukan ditahun 2014 ini. Di tahun ini pula saya genap berusia 26 tahun (udah tua juga ya, hehe..) dan pastinya saya ingin melakukan hal-hal yang bermanfaat buat diri pribadi dan orang lain. 

Memang awal tahun adalah waktu yang tepat untuk menyusun rencana yang berserakan di otak namun jangan hanya wacana melainkan harus beraksi (seperi lagu Kotak. hehe..). Biasanya bulan pertama tahun baru semangat masih menggebu-gebu bahkan liar. Namun itu semua harus terus di pompa hingga bulan ke 12 sehingga segala keinginan dan impian harus terwujud dengan maksimal.  Mungkin ketika semangat itu mulai kendur, maka lihatlah impian-impian itu niscaya semangat itu akan kembali terpompa dengan sendirinya atau lihat seandainya impian itu terwujud maka maka orang sekitarnya agar merasa bangga dan senang.  

Adapun rencana besar saya yang harus terealisasi di tahun ini seperti: membuka usaha atau bisnis, sukses dalam hal berkarya (ngeband,penulis lagu), sukses dalam menuntut ilmu dan pastinya harus lebih religius dalam hal spritual. Memang harus diakui bahwa waktu itu seakan berlari ketika kita hanya diam tak melakukan aktivitas, namun sesungguhnya waktu tetap berjalan seperti apa adannya tanpa ia berlari atau tidak. Harus dari kita yang bisa mengatur waktu agar rencana dan keinginan kita tercapai dan jangan lupa pula libatkan Allah SWT pasti semua akan dimudahkan dan dilancarkan (Aamiin).

Banyak petuah orang bijak yang mengatakan bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini, yang pada intinya detik demi detik, waktu demi waktu, hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun harus lebih baik. Tak hanya itu, banyak orang hebat yang bisa memanfaatkan waktu dalam sehari 24 jam sehari itu untuk menghasilkan sebuah penemuan atau karya yang hingga kini bisa dinikmati oleh banyak orang dan pastinya pahalanya selalu mengalir karena bermanfaat buat orang banyak. Menjadi pribadi hebat itu pasti membutuhkan proses namun itulah pembelajaran hidup yang nyata dan fakta. Berhasil dan gagal adalah dua pilihan yang tak terpisahkan. Ketika berhasil maka harus bersukur dan meningkatkan keberhasilan tersebut. Namun bila gagal, mencoba lagi dan tetap mencoba lagi hingga menemukan kata berhasil dari mulut mu itu. Ada yang berkata kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda dan itu bener bila ia melakukanya terus menerus hingga berhasil dan sukses. Karena di dalam sebuah ayat suci pun tertulis bahwa “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum mereka berusaha merubahnya sendiri”. Dari ayat tersebut saya mencoba menganalis dari sudut pandang pendapat pribadi,  intinya setiap individu punya hak untuk sukses dan berhasil tinggal individu itu saja yang menjalaninya. Mau sukses atau sebaliknya? Dalam hal kehidupan pun harus terus bermimpi dan selalu berusaha untuk meraih mimpi itu dengan berusaha sekuat tenaga tanpa melupakan doa. Tak ada segala sesuatu yang sia-sia bila dilakukan dengan sepenuh hati dan ikhlas. Cepat atau lambat pasti akan merasakan dampaknya dan itu merupakan harmoni kehidupan.

Dari tulisan iseng saya diatas, semoga bisa merefleksikan dan meresolusikan tahun 2014 ini menjadi tahun kesuksesan dalam segala hal termasuk jodoh, walaupun tahun tidak termasuk dalam rencana tapi tetap dalam lantunan doa dan usaha. Aamiin

@iqbalsaputra_20

19Januari 2014


Rabu, 08 Januari 2014

Transformasi Vokalis dan Personil band Era Millennium



Di era millennium ini banyak sekali bermunculan band-band baru yang mencoba meramaikan industri musik Indonesia. Mereka itu berasal dari berbagai daerah kota besar di Indonesia. Di era awal tahun 2000-an siapa yang tak kenal band sejuta kopi seperti Sheila On 7, lalu disusul dengan Padi, Jamrud, Dewa, dan yang terakhir cukup fenomenal Peterpan. Tidak berhenti disitu saja, banyak pula band yang meraup sukses di indutri musik tanah air, seperti: Ungu, Samsons, Radja, Nidji, Ada Band, Kerispatih, Drive, Cokelat, Gigi, Garasi, Naif, Slank, Boomerang, Kotak, Naff, The Titans dan masih banyak lagi. Band-band itu semua mencoba melakukan eksistensi dengan berbagai macam cara seperti mengeluarkan album ataupun mangung diberbagai tempat, baik itu off air ataupun on air.  Tidak dari sebagian mereka berhasil menjaga kekompakan atau keutuhan personil band sedari awal berdiri. Adapun dari sebagian band tersebut telah melakukan transformasi vokalis atau pun pergantian personil.

Dari sekian banyak band yang penulis sebutkan diatas hanya band Padi yang masih menjaga keutuhan personilnya hingga kini. Band yang berdiri tahun 1997 ini memiliki personil sebagai berikut : Fadly (Vokal), Piyu (Gitar), Ari (Gitar), Rindra (Bass), Yoyo (Drum). Memang diakui bahwa band tersebut sedang mengalami fase vakum yang cukup lama sekitar 3 tahunan lebih, namun mereka bersepakat belum memutuskan bubar atau pun salah personilnya keluar. Selagi vakum mereka berlima tetap berkarya dalam jalur musik walaupun tidak bersama-sama. Fadly, Yoyo, Rindra, dan Ari membentuk sebuah side project band yang bernama Musikimia. Dalam hal ini hanya Fadly, Yoyo dan Rindra saja yang menajdi personilnya, sedangkan Ari menjadi Manager. Piyu sendiri lagi sibuk menggarap album Solo dan film.

Band kedua yang hingga kini masih utuh adalah Nidji, walaupun usia band Nidji terbilang lebih muda ketimbang Padi. Nidji berdiri tahun 2003 dengan 6 personil diantaranya: Giring (Vokal), Rama (Gitar), Ariel (Gitar), Andro (Bass), Andri (Drum), dan Randi (Keyboard). Sudah banyak prestasi yang diukir Giring Cs di belantika musik Indonesia. Bahkan mereka pun mencoba peruntungan ke negera tetangga dengan mengeluarkan album berbahasa Inggris.

 Band ketiga yang personilnya masih utuh adalah J-Rocks. Band yang digawangi empat pemuda yaitu: Imam (Vokal+Ryhtem Guitar), Sony (Lead Gitar), Wima (Bass) dan Anton (Drum). Mereka itu terbentuk ditahun 2003 dan ditahun itu juga mereka berhasil menjadi juara pertama dalam ajang kompetisi band. Memang diawal kemunculannya ada sentimen kecil yang menyebut nama band mereka itu seperti layaknya aliran musik. Namun mereka “Must Go On” dan terbukti telah menghasilkan karya yang bisa dinikmati oleh penikmat musik Indonesia, tidak lupa juga penghargaan pun telah mereka dapati dengan kerja keras.

Dari ketiga band diatas hanya Padi yang mengalami vakum. Namun kekompakan untuk tidak bubar, mengundurkan diri atau mengganti personil perlu diapresiasikan oleh ketiga band tersebut. Memang tidak mudah menyatukan beberapa pikiran, ide atau gagasan. Namun bilamana ada tekad yang kuat untuk solid pasti ada jalannya dan itu bisa terbukti.  

Kemudian dari sekian banyak band diatas, ada sebagaian dari band tersebut yang sudah mengganti vokalis. Di antaranya Samsons, Cokelat, Ada Band, Dewa, Keripatih, Garasi, Naff, Drive, Edane, BIP, Boomerang, Kapten, dan Kotak. Memang dengan hadirnya vokalis baru tersebut pastinya memberi warna baru kepada penikmat musik Indonesia, namun tidak sedikit dari band tersebut malah “galau atau kurang mendapat respon posotif bagi penikmat musik. Sekalipun band tersebut berpendapat bahwa dengan mendapat respon baik itu postif dan negatif berarti mereka telah berhasil memberi warna baru bagi band mereka. Memang untuk mengganti karekter sebuah vokalis di band itu bukan pekerjaan yang mudah. Para fans mereka pun sudah terbiasa dengan vokalis sebelumnya, yang mereka nilai vokalis sebelumnya lebih baik. Namun ada ada juga fans yang menilai vokalis band baru tersebut bagus namun kembali lagi keselara masing-masing penikmat musik Indonesia.

Penulis akan sedikit menilai berdasarkan jumlah penjualan album yang mereka memiliki dengan vokalis terbaru. Pertama, Dewa, siapa yang tak kenal band asal Surabaya ini? Awalnya band ini berdiri tahun 1986. Di tahun 1990-an awal band ini gawangi oleh Arie Lasso sebagai vokalis. Arie Lasso memiliki karekter vokalis yang cukup kuat dieranya dan hingga kini pun ia menjadi salah vokalis terbaik di Indonesia. Di Album Pandawa Lima yang merupakan album ke-4 Dewa 19 merupakan album terakhir bagi Arie Lasso bersama Dewa 19 dikarenakan ia ketergantungan obat-obat terlarang dan terpaksa dikeluarkan. Setelah itu diawal tahun 2000 Dewa melakukan transformasi vokalis dengan merekrut Elfonda Michel atau yang biasa dikenal Once. Di tahun yang sama juga mereka mengelurkan album bernama Bintang Lima dan berhasil sukses dengan penjualan album sebanyak 1,7 juta keping. Sebagain orang pesimis Dewa bisa mengulang sukses ketika bersama Arie Lasso namun itu terbantahkan ketika mereka sukses dan mendapat berbagai penghargaan dengan vokalis Once. Di saat sekarang ini Dewa mulai menemukan titik nadir terakhir yakni dengan keluarnya Once dari personil Dewa dengan alasan Dewa sudah tidak produktif lagi mengeluarkan album dan manggung. Masing-masing personilnya sibuk dengan project musik sehingga Dewa sedikit terbengkalai.

Kemudian band yang kedua adalah Ada Band. Ada band terbentuk di tahun 1996 dengan formasi: Baim (Vokal+Gitar), Iso (Keyboard+Backing Vokal), Krisna (Piano/Keyboard), Dika (Bass) dan Eel  (Drum). Di band ini karekter vokal Baim sangat khas dan kuat, tidak hanya itu jarang sekali diera itu vokalis merangkap sebagai gitaris utama. Ada band pun mendapat sambutan hangat oleh penikmat musik dikala itu dan mereka pun salah band rock Indonesia yang terbaik. Memang personil Ada Band ini sering gonta-ganti personil tapi kendali vokal masih tetap di pegang Baim. Namun di tahun 2003 terjadi perubahan pada personil Ada Band yang cukup mencolok yaitu keluarnya Baim dan diganti oleh Donnie sebagai vokalis Ada Band. Namun Donnie disini tidak merangkap sebagai gitaris. Posisi gitar diisi oleh Marshall yang sebelumnya menjadi gitaris Dr.Pm. Seperti diketahui juga bahwa Dr.Pm sudah menggati vokalis yang awalnya Piere lalu kemudia Edwin Maroon dan terakhir Abun. Kembali ke Ada Band, debut album pertama dengan vokalis baru dengan judul album Metamorphosis. Di Album tersebut mereka meraup kesuksesan dan berhasil melakukan perubahan konsep musik dengan format vokalis baru.
Namun ada juga band yang ketika mengganti vokalis baru, penjualan album atau masyarakat kurang terbiasa dengan vokalis baru. Seperti ketika Cokelat mengganti vokalis yang awalnya Kikan, lalu diganti Sarah dengan terahir Jackline. Ada juga Kerispatih yang masyarakat sudah sangat mengenal karekter vokal Sammy harus diganti dengan Fandi dengan alasan Sammy tersangdung masalah narkoba. Kemudian Edane yang rajin gonta-ganti vokalis mulai dari Eki Lamoh, Heri Barata, Trison, Robby Matulandi, dan terakhir kini Ervin. Harus diakui bahwa leader band ini adalah Eet Sjahranie yang dulunya adalah gitaris GodBless. Jadi komandonya ada ditangan Eet, walaupun formatnya adalah sebuah band. Lalu ada Naff yang dulunya dikatakan mirip dengan Padi (mungkin karena vokalisnya sama-sama orang Makasar), Adi, harus keluar dari band yang membesarkan namanya karena alasan sudah tidak cocok lagi dengan teman-teman Naff dalam hal bermusik. Kemudian Adi diganti oleh Arda, yang merupakan salah satu peserta diajang “Indonesia Idol”. Memang sangat disayangkan ketika Adi harus mengundurkan diri, padahal dialah salah satu pendiri band ini. Ada sesuatu yang unik ketika Garasi memutuskan untuk memilih vokalis laki-laki yang sebelumnya wanita, Ayu Ratna. Alasan Ayu Ratna mengundurkan diri karena ia mau bersolo karier dan posisinya diganti oleh Higin Ayuga. Adapun Vokalis yang comeback ke Band lamanya yaitu Jamrud dengan Krisyanto dan Kapten dengan Zaky. Mungkin mereka menyadari bahwa kembali ke band lama itu merupakan awal kesuksesan kembali.  Dari sekian banyak band yang mengganti vokalis pasti ada perubahan yang mendasar baik dari segi musik ataupun lainnya. 
Bagi para band yang mengganti vokalis atau personil lainnya dengan alasan tertentu, baik itu sudah tak se-visi lagi atau masalah lainnya yang membuat mereka harus bongkar pasang personil. Dari semua pergantian tersebut, pastinya band-band itu ingin mengidentitaskan sebuah perubahan yang tujuannya adalah eksistensi sehingga bisa dikenal di belantika musik Indonesia. Sekalipun harus ada gesekan ego tertentu yang membuat patner band jadi berganti.  
 MAJULAH MUSIK INDONESIA !! 

(8Januari 2014)