Senin, 04 Juni 2012

Perkembangan Sepak Bola Modern Benua Biru


Sepak bola adalah cabang olah raga yang sangat diminati oleh seluruh lapisan dunia, tidak terkecuali oleh kaum hawa. Magnet sepak bola pun bisa menyihir seorang penonton  hingga kagum terhadap indahnya gocekan, penguasaan bola, dan yang pasti sepak bola bisa dijadikan budaya sebuah bangsa. Bila melihat dari kacamata modern, sepak bola khususnya kompetisi di benua biru sangatlah apik disaksikan. Bukan berarti merendahkan benua lainnya, akan tetapi benua biru merupakan olahraga sepak bola yang sudah dijadikan komoditas industri.

Kita bisa melihat bagaimana persaingan ketat liga-liga di benua biru. Memang setelah Spanyol menjuara Piala Eropa tahun 2008 dan Piala Dunia 2010, perkembangan sepak bola di ranah Spanyol sangat meningkat. Apalagi tim Nasional Spanyol merupakan pemain-pemain yang memiliki talenta berbakat, sebut saja Iniesta, Xavi, David Villa, Puyol, Fernando Torres dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu mereka kini patut diperhitungkan oleh tim dunia manapun tak terkecuali juara bertahan Brazil.   

Sejauh ini liga Spanyol merupakan liga yang terbaik di dunia saat ini, karena didalamnya terdapat pemain terbaik dunia yakni Lionel Messi (Barcelona) dan Cristiona Ronalda (Real Madrid). Mereka berdua ini pun merupakan icon pemain luar Spanyol yang selama dua tahun terakhir ini mendominasi pencetak gol terbanyak di liga El-Matodor tersebut. Memang hingga terakhir ini Leonel Messi masih bercokol dipuncak daftar pencetak gol terbanyak yakni 50 gol, disusul dengan Cristiono Ronaldo 45 gol.

Kontestasi Tim Bintang
Memang untuk memperoleh pemain hebat dibutuhkan kemauan dan modal financial yang besar. Itu pun ditunjukan oleh tim putih ( Real Madrid) dengan mendatangkan pemain sekaliber, Cristiano Ronaldo, dengan nilai mencapau 96 jura euro dari Manchester United, Ricardo Kaka dengan 64 juta euro dari AC Milan dan masih banyak lagi pemain yang diboyong Real Madrid ke Bernabu. Tidak hanya itu pelatih hebat pun didatangkan yakni Jose Mourinho, yang telah melatih empat tim berbeda dengan sukses. Namun Real Madrid dan Jose Mourinho masih berhasrat untuk memperoleh gelar Liga Champion yang sudah lam tidak digenggam Real Madrid. Berbeda hal dengan Mou, ia ingin sukses melatih tim berbeda yang bisa meraih Piala Champion seperti kali menukangi Porto dan Inter Milan.
  Bagi Barcelona untuk bisa menjadikan pemain hebat itu cara yang terbaik adalah dengan akademi sepak bola. Dan itu terbukti dari beberapa pilar mereka yang merupakan asli didikan tim catalan tersebut, seperti, Lionel Messi, Fabregas, Xavi, Iniesta dan tentunya masih banyak lagi. Memang tidak ada yang salah membeli pemain hebat seperti yang dilakukan Real Madrid, namun langkah yang dilakukan Barcelona itu bisa dikatakan bijak, karena mereka ingin memproduksi pemain hebat yang bukan secara instan.
 Seperti diberitakan diberbagai media massa Spanyol bahwa musi ini adalah musim terakhir sang arsitek Pep Guardiola mengasuh Lional Messi dan kawan-kawan. Bagi Pep ini adalah keputusan terbaiknya setelah hampir selama tiga tahun lebih menukangi Barca dan berhasil meraih tiga belas piala bagi tim catalan tersebut. Ini adalah catatan terbaik seorang pelatih diera modern, dimana Pep berhasil memainkan sepak bola cantik yakni penguasaan bola yang tepat dan akurat sehingga indah dipandang.
 Memang sepak bola itu bukan hanya memainkan keindahan semata, akan tetapi sebuah kemenangan dan Pep pun pernah meraih semuanya dengan strategi jitu tersebut. Dengan menerapkan penguasaan bola yang banyak, Pep mampu kalahkan berbagai tim tak terkecuali Real Madrid. Namun strategi Pep tersebut sudah bisa dibaca lawan dan yang berhasil membacanya adalah pelatih Chelsea, Roberto De Matteo dan pelatih Real Madrid Jose Mourinho. Mereka berdua menggunakan taktik yang pragmatis yakni yang penting menang bukan main cantik, dan itupun tidak disalahkan dalam sepak bola.
 Bukan hanya Real Madrid saja yang ingin membawa prestasi dengan membeli pemain besar, Chelsea pun tidak ragu dan sungkan untuk membeli pemain mahal seperti membeli Fernando Torres dari Liverpoll dengan bandrol 50 juta ponds, walaupun hasilnya El-Nino sering dibangku cadangkan. Itulah sepak bola dengan uang mampu membeli pemain hebat, tetapi tidak menjanjikan pemain tersebut akan bersinar terang.
  Selain Barca, ada juga tim yang menyukai pola pembinaan pemain yakni Manchester United. Di mana tim yang ditukangi oleh Sir Alex Fergusen itu berhasil memproduksi pemain-pemain hebat seperti ; David Beckham, Paul Scholes, Gary Nevile, Ryan Gigs dan masih banyak lagi. Tangan dingi Sir Alex mampu meminimalisir uang semata, artinya untuk meraih prestasi tidak harus membeli pemain mahal namun harus mencetak pemain mahal atau berkualitas.
     Memang sepak bola didunia biru itu sudah mampu membuktikan bahwa kualitas baik itulah yang patut mendapat prestasi. Bukan hanya itu, pemain-pemain bisa terkenal karena kualitas kemampuannya bukan dari ulah ketidakdisiplinnya. Demikian uraian atau analisis sepak bola benua biru, semoga Indonesia bisa memproduksi pemain dengan cara pembinaan yang terbaik.   

(9Mei2012)