Sepak bola adalah cabang olah raga yang sangat diminati oleh seluruh lapisan dunia, tidak terkecuali oleh kaum hawa. Magnet sepak bola pun bisa menyihir seorang penonton hingga kagum terhadap indahnya gocekan, penguasaan bola, dan yang pasti sepak bola bisa dijadikan budaya sebuah bangsa. Bila melihat dari kacamata modern, sepak bola khususnya kompetisi di benua biru sangatlah apik disaksikan. Bukan berarti merendahkan benua lainnya, akan tetapi benua biru merupakan olahraga sepak bola yang sudah dijadikan komoditas industri.
Kita bisa melihat bagaimana
persaingan ketat liga-liga di benua biru. Memang setelah Spanyol menjuara Piala
Eropa tahun 2008 dan Piala Dunia 2010, perkembangan sepak bola di ranah Spanyol
sangat meningkat. Apalagi tim Nasional Spanyol merupakan pemain-pemain yang
memiliki talenta berbakat, sebut saja Iniesta, Xavi, David Villa, Puyol,
Fernando Torres dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu mereka kini patut
diperhitungkan oleh tim dunia manapun tak terkecuali juara bertahan Brazil.
Sejauh ini liga Spanyol merupakan
liga yang terbaik di dunia saat ini, karena didalamnya terdapat pemain terbaik
dunia yakni Lionel Messi (Barcelona) dan Cristiona Ronalda (Real Madrid).
Mereka berdua ini pun merupakan icon pemain luar Spanyol yang selama dua tahun
terakhir ini mendominasi pencetak gol terbanyak di liga El-Matodor tersebut. Memang hingga terakhir ini
Leonel Messi masih bercokol dipuncak daftar pencetak gol terbanyak yakni 50
gol, disusul dengan Cristiono Ronaldo 45 gol.
Kontestasi Tim Bintang
Kontestasi Tim Bintang
Memang
untuk memperoleh pemain hebat dibutuhkan kemauan dan modal financial yang besar. Itu pun ditunjukan
oleh tim putih ( Real Madrid) dengan mendatangkan pemain sekaliber, Cristiano
Ronaldo, dengan nilai mencapau 96 jura euro dari Manchester United, Ricardo
Kaka dengan 64 juta euro dari AC Milan dan masih banyak lagi pemain yang
diboyong Real Madrid ke Bernabu. Tidak hanya itu pelatih hebat pun didatangkan
yakni Jose Mourinho, yang telah melatih empat tim berbeda dengan sukses. Namun
Real Madrid dan Jose Mourinho masih berhasrat untuk memperoleh gelar Liga
Champion yang sudah lam tidak digenggam Real Madrid. Berbeda hal dengan Mou, ia
ingin sukses melatih tim berbeda yang bisa meraih Piala Champion seperti kali
menukangi Porto dan Inter Milan.
Bagi
Barcelona untuk bisa menjadikan pemain hebat itu cara yang terbaik adalah
dengan akademi sepak bola. Dan itu terbukti dari beberapa pilar mereka yang
merupakan asli didikan tim catalan tersebut,
seperti, Lionel Messi, Fabregas, Xavi, Iniesta dan tentunya masih banyak lagi.
Memang tidak ada yang salah membeli pemain hebat seperti yang dilakukan Real
Madrid, namun langkah yang dilakukan Barcelona itu bisa dikatakan bijak, karena
mereka ingin memproduksi pemain hebat yang bukan secara instan.
Seperti
diberitakan diberbagai media massa Spanyol bahwa musi ini adalah musim terakhir
sang arsitek Pep Guardiola mengasuh Lional Messi dan kawan-kawan. Bagi Pep ini
adalah keputusan terbaiknya setelah hampir selama tiga tahun lebih menukangi
Barca dan berhasil meraih tiga belas piala bagi tim catalan tersebut. Ini adalah catatan terbaik seorang pelatih diera
modern, dimana Pep berhasil memainkan sepak bola cantik yakni penguasaan bola yang
tepat dan akurat sehingga indah dipandang.
Memang
sepak bola itu bukan hanya memainkan keindahan semata, akan tetapi sebuah
kemenangan dan Pep pun pernah meraih semuanya dengan strategi jitu tersebut. Dengan
menerapkan penguasaan bola yang banyak, Pep mampu kalahkan berbagai tim tak
terkecuali Real Madrid. Namun strategi Pep tersebut sudah bisa dibaca lawan dan
yang berhasil membacanya adalah pelatih Chelsea, Roberto De Matteo dan pelatih
Real Madrid Jose Mourinho. Mereka berdua menggunakan taktik yang pragmatis
yakni yang penting menang bukan main cantik, dan itupun tidak disalahkan dalam
sepak bola.
Bukan
hanya Real Madrid saja yang ingin membawa prestasi dengan membeli pemain besar,
Chelsea pun tidak ragu dan sungkan untuk membeli pemain mahal seperti membeli
Fernando Torres dari Liverpoll dengan bandrol 50 juta ponds, walaupun hasilnya El-Nino sering dibangku cadangkan. Itulah
sepak bola dengan uang mampu membeli pemain hebat, tetapi tidak menjanjikan
pemain tersebut akan bersinar terang.
Selain
Barca, ada juga tim yang menyukai pola pembinaan pemain yakni Manchester
United. Di mana tim yang ditukangi oleh Sir Alex Fergusen itu berhasil memproduksi
pemain-pemain hebat seperti ; David Beckham, Paul Scholes, Gary Nevile, Ryan
Gigs dan masih banyak lagi. Tangan dingi Sir Alex mampu meminimalisir uang
semata, artinya untuk meraih prestasi tidak harus membeli pemain mahal namun
harus mencetak pemain mahal atau berkualitas.
Memang
sepak bola didunia biru itu sudah mampu membuktikan bahwa kualitas baik itulah yang
patut mendapat prestasi. Bukan hanya itu, pemain-pemain bisa terkenal karena
kualitas kemampuannya bukan dari ulah ketidakdisiplinnya. Demikian uraian atau
analisis sepak bola benua biru, semoga Indonesia bisa memproduksi pemain dengan
cara pembinaan yang terbaik.
(9Mei2012)